who andra????
Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan ?desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap ?mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi- ?tasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.
Pada tahun 1999 Andra menikah dengan Ismulia Permatasari dan sudah dikaruniai seorang putri yaitu Yasmeen Fadilah dan seorang putra yang diberi nama Timur Zavier.
Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal sampai sekarang masih merupakan personil Dewa19. Tapi dari dulu Andra memang sangat ingin membuat album solo sendiri, sedikit demi sedikit dia mengumpulkan lagu2 yang diciptakannya sendiri untuk project album solonya. Tapi karena jadwal Dewa19 yang sangat padat dan memang orientasi pertama adalah untuk band kesayangannya itu maka Album solonya sedikit tertunda.
Sampai pada tahun 2006 saat jadwal Dewa19 tidak terlalu padat akhirnya Andra mulai serius membuat Album solonya itu. Karena ditahun-tahun sebelumnya Andra bertemu dengan Stevie Morley Item yang kala itu sebagai additional player Dewa19 dan merasa cocok dengan gaya permainan Stevie, jauh2 hari Andra sudah pernah menawarkan kepada Stevie untuk ikut bergabung dalam project tersebut. Mereka berdua seperti mempunyai misi dan visi yang sama dalam hal bermusik.
Ditahun yang sama Andra & Stevie menemukan seorang Dedy Lisan yang menurut mereka cukup cocok membawakan lagu2 ciptaan Andra. Setelah mereka membuat demo dan menyerahkan ke label rekaman, dengan jalan yang bisa dibilang cukup mulus akhirnya mereka berhasil menelorkan album pertama mereka Andra & The Backbone dan mengusung nama yang sama untuk nama band mereka. Akhirnya berhasil juga perjuangan seorang Andra mempunyai Album yang sudah lama di nanti2kan oleh banyak penggermarnya. Dengan keluarnya Album tersebut bukan berarti Andra tidak setia lagi dengan band terdahulunya Dewa19, justru hal ini yang tetap mempererat hubungannya dengan Dhani dan Dewa19 itu sendiri. Selain dapat restu dan persetujuan dari Dhani juga karena Dewa19 tetap merupakan prioritas utama Andra dan Backbone sebagai selingan dan mainan barunya.
Stevie Morley Item dilahirkan pada tanggal 28 Maret 1979 di Jakarta sebagai anak kedua dari empat bersaudara hasil pernikahan Yopie Item dan Evie Aquanthie. Mulai mengenal musik sejak SD kelas 6, alat musik yang pertama kali dikuasai adalah organ, tetapi kemudian Stevie lebih tertarik dengan alat musik lain yaitu Guitar.
Saat itu tepi tertarik belajar guitar karena melihat temannya sedang bermain guitar. Pada saat itu juga Stevie langsung ingin belajar dan langsung mencari cord2 lagu Guns n Roses yang berjudul sweet child o mine. Kemudian dia pulang dan karena di rumahnya cukup banyak koleksi guitar milik bokapnya Yopie Item, stevie langsung mengulik cord yang dipelajari dari temannya itu.
Saat SMP stevie sudah mulai menguasai guitar dengan sangat baik dan sudah mulai ngeband bersama teman2 SMPnya, tapi band ini jarang sekali latihan, stevie malah lebih sering bermain guitar sendiri di kamar untuk lebih memperdalam ilmu guitarnya.
Setelah memasuki SMA masih tetap ngeband dan terlibat di banyak tetap karena stevie yang selalu identik dengan band2 cabutan dan tidak mempunyai band yang tetap. Kelas 3 SMA stevie ikutan audisi sebagai guitarist-nya Iwa K Band dan diterima sebagai additional player di Band Iwa K itu yang pada saat itu akan melakukan tour.
Stevie Item dari dulu memang sudah menyukai musik beraliran keras seperti Megadeth, Metallica, Anthrax, Sepultura, tapi menyukai juga band2 seperti smashing pumpkins, stone temple pilots, nirvana, soundgarden, The Cardigans, Foo Fighters dan lain2.
Setelah itu Stevie sangat dikenal sebagai Additional guitar di banyak band dan Artis, diantaranya adalah Oppie Andarista, Audy, Ari Lasso, Ratu, Samson, Dewa19 dan beberapa band2 yang lain. Selain mondar mandir sebagai additional player Stevie juga beberapa kali ikut dalam project2 rekaman di album Dewa19, Ari Lasso, Ratu, Oppie Andarista, Chrisye dan lain2. Pada saat yang hampir bersamaan ditahun 1999 Stevie ditawarin oleh temannya untuk bergabung di sebuah band Hardcore di Jakarta yang bernama "StepForward" . Tahun 2004 Stevie hengkang dari "StepForward" dan sekarang membentuk band beraliran Death Metal bersama Andyan Gorust (Siksa kubur), Bonie (Tengkorak), Babal (Alexander), Prissa (Zala) yang diberi nama "DeadSquad".
Pada tahun 2001-2002 Stevie yang sebelumnya juga sebagai Additional Player di dewa19 bertemu dengan Andra Ramadhan, saat itu Andra ingin membuat Album solo dan meminta Stevie untuk ikutan dalam project tersebut. Karena jadwal Dewa19 yang sangat padat pada saat itu, project tersebut sempat tertunda. Dan mulai dilanjutkan lagi sekitar tahun 2005 dengan mulai merekam demonya bersama Andra. Tapi proses tersebut masih belum terlalu intents karena masing2 mempunyai kesibukan sendiri dan jadwal tour Dewa19 juga sangat padat.
Pada tahun 2006 Stevie dan Andra bertemu dengan Dedy Lisan di cirebon, saat itu Dedy sebagai jurnalis majalah "HAI" dan sedang meliput dewa19. Pada saat itu Stevie dan Andra sedang mencari vocalis untuk project ini, mereka sempat mendengar dan mendapat rekomendasi dari Ari Lasso kalau Dedy adalah seorang penyanyi yang mempunya karakter yang cocok untuk project tersebut. Kemudian Andra meminta Dedy untuk mengisi contoh suaranya untuk lagu musnah. Karena memang karakter suara Dedy sangat cocok untuk project itu maka Stevie dan Andra yang sudah merasa cocok dengan dedy langsung memberikan demo album mereka ke label rekaman (EMI Music Indonesia). Dan pihak Label langsung setuju dengan konsep dan materi dari demo Album tersebut.
Dedy Lisan dilahirkan pada tanggal 2 Juli 1976 sebagai anak sulung dari tiga bersaudara hasil pernikahan Matnur Lisan dan Supriati. Kenal musik sejak SMP dan mulai sesekali ngeband ketika duduk di bangku SMA. Senang bermain gitar meski tidak mahir dan lebih nyaman ketika menjadi vokalis. Ketika kuliah di FISIP UI, Dedy beberapa kali tampil di atas panggung dalam acara kampus. Musik professional mulai digelutinya ketika ikutan bermain di kafe-kafe seputaran Jakarta selama setahun. Sayang dunia jurnalistik kemudian lebih digelutinya.
Selama setahun kegiatan sebagai jurnalistik sepak bola di Tabloid Soccer menjadi rutinitasnya. Meski sibuk sebagai jurnalis, kegiatan menyanyi tidak pernah benar-benar ditinggalkan. Tapi kali ini bukan lagi di atas panggung lebih sebagai song writer dan berkutat di studio.
Dunia musik kembali digeluti ketika Majalah Hai merekrutnya sebagai jurnalis musik. Pergaulan di antara musisi semakin intens dilakukan. Lewat Hai Dedy kenal para musisi tanah air dan berkesempatan mewawancarai band mancanegara. Dan lewat Hai juga perkenalannya dengan Andra dan Stevie terjadi. Sebelumnya sebagai jurnalis, Dedy hanya bertemu Andra dan Stevie ketika dalam liputan untuk Hai.
Adalah Agung Krusok dan Ari Lasso yang ikut menyarankan Andra untuk mengaudisi Dedy sebagai vokalis AATB. Lucunya pertemuan Dedy dengan Andra terjadi setelah saling kontak lewat situs pertemanan www.friendster.com. Setelah saling bertukar nomor ponsel, pertemuan pertama terjadi ketika Dewa show di Cirebon di bulan Februari 2006. Setelah itu proses kreatif terjadi di studio 19 dan Legend. Tanpa banyak proses yang rumit, Dedy langsung dipilih Andra untuk menjadi vokalis AATB.
Ketika akhirnya kesibukan sebagai vokalis AATB begitu menyita waktu, Dedy memutuskan untuk mundur dari profesinya sebagai jurnalis demi focus ke pekerjaan barunya sebagai musisi.
Lewat AATB kini Dedy bisa menyalurkan kesenangannya akan musik dan ikut terjun langsung ke industri musik nasional. Pengalaman sebagai jurnalis yang berkesempatan menonton banyak konser band tanah air dan mancanegara diharapkan bisa menjadi referensi baginya ketika bernyanyi di atas panggung. Sebagai musisi banyak sekali band yang didengarkan Dedy baik sebagai referensi maupun kesenangan pribadi. Band macam Foo Fighters, Stone Temple Pilots, Pearl Jam, Coldplay, U2, Metallica, Tool kerap didengarkan lewat iPod. Sementara musisi macam Lenny Kravitz, Iwan Fals, Crisye, sampai Benyamin S. dianggapnya layak dijadikan contoh dalam karir bermusik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar